[Laporan Langsung] : Hari Ketujuh Training Camp di Perth, Australia Bersama WBA (31 Mei - 13 Juni )
Memasuki hari ketujuh di Perth, Australia. Nuvo CLS Knights tetap melakoni menu-menu latihannya seperti biasa. Tony agus dan rekan-rekan tetap harus menyantap menu-menu latihan seperti hari-hari sebelumnya yang meliputi defense, transisi, shooting, dan offense. Latihan tetap berlangsung dengan intensitas yang selalu tinggi, karena tim pelatih WBA(World Basketball Academy) percaya bahwa semua latihan basket harus dilangsungkan dengan intensitas yang tinggi dan effort maksimal.
Tingginya intensitas tersebut membuat Agustinus Indrajaya beberapa kali harus mendapat perawatan di tumitnya yang belum pulih dari cedera dari partai Final NBL Indonesia kemarin. “Mungkin karena hawa dingin jadi lebih gampang kambuhan sakitnya”, kata Indra sambil meringis menahan sakit saat menjalankan Terapi oleh official CLS Knights.
Berbeda dengan biasanya, di hari ke-6 (Selama latihan dengan WBA) Nuvo CLS Knights hanya akan berlatih 1 kali, di sesi pagi saja. “Hari ini kita dapat undangan untuk menonton pertandingan liga lokal di sini (SBL)”, tutur Christopher Tanuwidjaja menjelaskan. Undangan menonton game ini termasuk kesempatan untuk masuk ke ruang ganti tim Perry Lakes Hawks ketika istirahat Halftime. “Menarik juga, walau ini hanya tim lokal yang notabene setingkat di bawah Profesional, tapi mungkin kita bisa mendapatkan sumber-sumber yang menarik untuk CLS Knights” imbuh Christopher Tanuwidjaja selaku Managing Patner Nuvo CLS Knights.
Weekend di Perth memang manjadi ajang berputarnya kompetisi lokal, biasanya 1 tim mempunyai pembinaan dari mulai kelompok umur sampai yang senior. Hari Sabtu dan Minggu semua kelompok umur dari 2 tim akan bertanding secara serempak, sehingga bisa dibayangkan 6 lapangan akan diisi pertandingan dari mulai anak-anak usia dibawah 10 tahun,sampai usia 15 tahun putra dan putri.
Jadi biasanya seorang pemain SBL(State Basketball League) adalah murni binaan 1 klub saja, sejak usia yang sangat dini, mereka berlatih dengan sistem yang nyaris sama selama bertahun-tahun, sehingga ketika usia puncaknya tiba untuk sang pemain naik ke level tertinggi dalam klubnya (level SBL).
Dengan Sistem pembinaan yang tertata rapi, pemain tersebut tidak akan canggung untuk segera berinteraksi dalam sistem level tertinggi tersebut, bahkan pemain tersebut nyaris sempurna dalam mengeksekusi pola permainan timnya. Situasi ini juga melahirkan fanatisme yang luar biasa bagi warga klub yang bersangkutan, tak sedikit dalam 1 klub para pemain dan officialsnya tidak mendapatkan bayaran apapun, mereka bermain dan bekerja dengan dasar fanatisme atau dengan status “Volunteer”, alias dengan suka rela melatih karena kecintaan terhadap klubnya yang telah mendarah-daging.
Pertandingan antara Perry Lakes Hawks vs Goldfields Giants, akhirnya dimenangkan oleh Perry Lakes Hawks dengan Pemain Asingnya, Anthony Lee (Temple University – NCAA Division 1), menjadi bintang di pertandingan tersebut. Semua Pemain CLS Knights terkesima dengan level permainan yang sangat keras dengan intensitas yang jauh lebih tinggi dari NBL Indonesia. Level permainan dan pengetahuan Bola Basket di negeri kangguru ini memang jauh lebih maju dari kita. Hal yang menarik dari permainan Bola Basket di Australia ini adalah mereka sangat menguasai kemampuan dasar permainan Bola Basket, dan mereka terus menerus tanpa bosan mengasah skill dasar permainan Bola Basket bahkan sampai level NBL Australia (Professional).
Besok (Hari Selasa) pukul 19.30 waktu di Perth, Nuvo CLS Knights akan mendapatkan kesempatan melakukan uji coba kedua dengan salah satu kontestan SBL. Tim ini punya prestasi yang cukup gemirlang, yakni peringkat 3 klasemen SBL, yaitu Wanneroo Wolves.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar