[Laporan Langsung] : Hari KeenamTraining Camp di Perth, Australia Bersama WBA (31 Mei - 13 Juni )
Australia Barat, mempunyai kebiasaan yang unik ketika libur akhir pekan. Disana berbeda dengan di Indonesia, semua toko-toko termasuk toko swalayan di Perth tutup. Tetapi liburan tidak berlaku untuk Tim Nuvo CLS Knights yang sedang menjalani TC selama kurang lebih 2 minggu di sana.
Mereka tetap harus melakoni 2(dua) sesi latihan pagi dan sore hari. Pagi hari di isi dengan latihan penjagaan(defense) sekaligus evaluasi dari hasil pertandingan dengan tim Perry Lake Hawks sehari sebelumnya. Sementara sesi sore di isi dengan Tes Shooting yang berfungsi sebagai pembanding dari hasil Tes Shooting yang telah dilakoni oleh Nuvo CLS Knights pada saat pertama kali mereka berlatih di Perth, Australia.
Sesi sore merupakan sesi terakhir CLS Knights berlatih bersama Coach Blair (Strength & Conditioning Coach), karena dia akan terbang ke Cina untuk mengisi Nike Training Camp di sana.
Walaupun terkesan lebih santai dari biasanya, Dimaz Muhhari dan kawan-kawan tetap menjalankan sesi latihannya dengan serius. Sesi latihan sore sebenarnya berisi materi yang cukup menarik, yaitu “bentuk-bentuk latihan pengganti latihan beban”. Materi ini dirasa sangat cocok dengan iklim kompetisi di NBL Indonesia. Karena tim-tim di Indonesia jarang sekali yang mempunyai lapangan sendiri, yang berakibat pengunaan sistem seri yang dilangsungkan di berbagai kota-kota di Indonesia.
Selain itu, Berlaga di satu kota dalam jangka waktu yang cukup lama tentu lambat-laun berefek kepada menurun-nya level kebugaran atlit. Para atlit bola basket Indonesia biasanya menggunakan gym(Fitness) untuk memperkuat dan menjaga kondisi badannya. Tidak semua kota mempunyai fasilitas gym yang mendukung, maka pengetahuan tentang latihan-latihan pengganti ini tentu sangat diperlukan, “Sebuah pengetahuan yang sangat berharga”, ujar Andre Yuwadi (pelatih fisik CLS Knights) menegaskan.
Siang harinya, kegiatan berlangsung normal seperti biasa. Menarik berbincang dengan Pak Sapto Wahyu Purnomo, (Manager Operasional CLS Knights) ketika sedang menunggui sesi latihan Western Australia Basketball Centre, tempat biasa CLS Knights berlatih di Perth. Pak Sapto tampak asyik meneliti alat-alat penunjuk waktu penguasaan bola atau yang lazim disebut shotclock. Di Perth alat-alat sudah mendukung pelaksanaan peraturan bola basket yang terbaru, yaitu shotclock akan kembali/reset ke 14 detik apabila terjadi pelanggaran (foul/violation) terjadi di bawah 14 detik.
“Kemarin kita sempat kaget juga, ketika waktu di restart ke 14 detik, ketika pemain kita melakukan foul”. Kejadian itu menimbulkan rasa penasaran mendalam dari Pak Sapto, “Jadi punya pikiran kira-kira di NBL Indonesia season depan panitia sudah siap belum ya untuk mengaplikasi peraturan baru ini ?”, ungkap Manager Operasional CLS Knights sambil tetap membuat catatan terhadap jalannya latihan.
Setiap hari, seluruh tim pelatih maupun tim manajemen dari tim bertugas mengamati jalannya latihan serta mencatat hal-hal kecil sebagai bahan evaluasi. Memang selama di Australia, disamping persiapan teknik, strategi, dan kondisi, CLS Knights juga bertekad untuk membangun model komunikasi timnya. Dengan cara melakukan Tim meeting dengan semua officials & pemain setiap malam di Hotel. “ Kami yakin dengan selalu berani mengevaluasi kinerja tim, dan membudayakan pertemuan tim, kita akan menjadi semakin SOLID”, papar Erwin Triono (Asisten Manager CLS Knights).
Tidak ada komentar:
Posting Komentar