About Us

Rabu, 16 Oktober 2013

Matang Dulu di Kampus, Baru ke Profesional

 
 
Arif Hidayat, Salah Seorang Rookie Paling Bersinar di PreseasonTournament 
 
Speedy NBL Indonesia Preseason Tournament 2013 menjadi ajang unjuk gigi pemain debutan alias rookie. Arif Hidayat adalah salah seorang yang langsung bersinar.

Ainur Rohman, Surabaya

---

Arif Hidayat adalah nama besar di Development Basketball League (dulu DetEksi Basketball League). Saat masih menjadi siswa di SMAN 2 Jember, dua kali Arif masuk DBL Indonesia All-Star. Yakni, pada 2008 dan 2009. Arif berkesempatan untuk belajar, berlatih, dan bermain di Australia.

Selain karena kehebatannya di lapangan, kisah Arif di luar lapangan juga menarik. Saat berkompetisi di Honda DBL 2008 East Java wilayah South, karena keterbatasan dana, tim SMAN 2 Jember harus berangkat ke Malang dengan menumpang truk. Jawa Pos bahkan menjuluki SMAN 2 Jember dengan ''Team Truck''. Arif adalah kapten tim itu.

Lepas dari SMA, pada 2010, Arif bergabung dengan CLS Knights Junior sembari berkuliah di Universitas Surabaya (Ubaya). Prestasi Arif bagus. Selama tiga tahun berkiprah di Ubaya, Arif berhasil membantu tim itu juara Campus League 2013.

Arif termasuk telat berkiprah di Speedy NBL Indonesia. Tiga rekan setimnya di Ubaya, Ernest Koswara, Adrian Bintoro, dan A.A. Ngurah Wisnu, lebih dulu bermain untuk CLS. Arif baru melangkah ke kancah profesional musim ini.

Preseason Tournament 2013 menjadi debut Arif di kancah profesional. Namun, berbeda dengan teman-temannya, Arif langsung melesat. Dia mendapatkan kepercayaan dari pelatih baru CLS asal Korea Selatan Kim Dong-won untuk menjadi starter.

Arif yang berdampingan dengan bintang CLS Dimaz Muharri membentuk skema double point guard. Bersama CLS, statistik Arif lumayan. Sebelum pertandingan final, Arif mencetak rata-rata 7,83 poin per game, nomor tiga terproduktif dalam urusan mencetak angka untuk rookie.

Untuk urusan assist, Arif menempati posisi ketiga di CLS setelah Dimaz Muharri dan Andrie Ekayana dengan 2,33 assist per game. Di antara semua rookie, itu catatan assist terbaik. Karena penampilan yang konsisten, Arif menggusur posisi Wijaya Saputra, starter musim lalu.

''Saat menjadi starter, saya berusaha untuk tidak terbebani. Saya merasa senang karena diberi kepercayaan oleh pelatih,'' ucap Arif. ''Saya rasa tahun ini adalah tahun yang pas. Sebab, karir saya berjenjang. Mulai SMA, kuliah, hingga ke profesional. Jadi, ini memang pas. Saya pikir ini bagus,'' imbuhnya.

Selain Arif, rookie yang mencuri perhatian adalah Januar Kuntara asal Satya Wacana LBC Metro Bandung. Januar menjadi rookie dengan rata-rata poin terbaik yang mencapai 9,60 poin per game. Sama dengan Arif, Januar matang di kampus.

Dia menjadi pemain kunci Institut Teknologi Harapan Bangsa (ITHB) Bandung ketika menjadi juara Liga Mahasiswa 2013. Januar juga kapten tim Jawa Barat yang meraih emas PON 2012 Riau.

''Sebelum main profesional, saya memang harus berpengalaman di kampus dulu. Di tim ini, kami masih mencoba membangun chemistry karena latihan masih minim,'' kata Januar.

Rookie yang juga legendaris di ITHB adalah Kaleb Ramot Gemilang. Namun, Kaleb masih belum turun di NBL Indonesia karena masuk Pemusatan Latihan Nasional (Pelatnas) SEA Games 2013. Musim ini Kaleb meneruskan kebersamaannya dengan Januar di Satya Wacana. (*/c17/ang)

Story Provided by Jawa Pos

Tidak ada komentar:

Posting Komentar