Rabu, 16 Oktober 2013
Final Keempat dalam Empat Tahun
SURABAYA - CLS Knights Surabaya benar - benar menjadi tim spesialis Speedy NBL Indonesia preseason tournament. Dalam empat tahun mereka empat kali menembus babak final.
CLS melangkah ke final karena semalam mengalahkan juara NBL Indonesia 2012-2013 Dell Aspac Jakarta dengan skor 63-60 di depan ribuan pendukungnya di DBL Arena Surabaya.
Pada babak final malam ini, CLS akan berhadapan dengan tim kuat Pelita Jaya (PJ) Energi-MP Jakarta. Pada semifinal pertama, PJ mengempaskan perlawanan Satria Muda (SM) Britama Jakarta dengan skor 67-63.
Pada awal pertandingan, CLS bermain cukup nyaman. Mereka mendominasi Aspac yang tidak diperkuat lima pemain pentingnya musim lalu. CLS bahkan sempat unggul 11 poin pada awal kuarter terakhir.
Namun, Aspac tidak menyerah. Saat pertandingan menyisakan 2 menit dan 26 detik, dua free throw guard Handri Satrya Santosa membuat Aspac membalik kedudukan menjadi 56-55.
Dalam kondisi tertekan, CLS ternyata mampu bangkit. Point guard utama Dimaz Muharri menjadi pahlawan utama. Dia melakukan apa saja. Mulai steal, rebound, dan puncaknya mencetak empat poin mulai game menyisakan 1 menit hingga waktu tinggal 23 detik. Hanya beristirahat selama 46 detik, Dimaz menjadi top scorer timnya dengan 16 poin.
Aspac yang kehilangan momentum tak bisa melakukan apa pun. Tembakan jarak jauh guard Rizky Effendi gagal membuat Aspac menyamakan kedudukan menjadi 63-63 tepat pada akhir pertandingan.
"Aspac bermain bagus. Ingat, mereka tidak diperkuat dua pemain nasionalnya. Saya senang dengan performa pemain. Mereka sangat fokus dan semangat meski dalam kondisi tertekan," ucap Kim Dong-won, pelatih CLS asal Korea Selatan, setelah pertandingan.
Kondisi yang sama dialami PJ saat berhadapan dengan SM. PJ yang unggul hingga 17 angka pada kuarter kedua seolah tertidur pada dua kuarter akhir. SM berhasil memperpendek jarak menjadi hanya satu poin saat game menyisakan tiga menit.
"Saya katakan kepada pemain, waktu 3 menit itu masih lama dalam basket. Apalagi, kami masih unggul satu poin. Akhirnya, kami bisa mengontrol pertandingan," kata Nathaniel Canson, pelatih PJ.
"Kami menang bukan karena beruntung. Kami memang layak menang. Ini kemenangan yang sangat besar bagi kami," imbuh pelatih kelahiran Makati, Filipina, tersebut.
Bintang utama PJ, Andy "Batam" Poedjakesuma, menjadi top scorer dengan 19 poin. Sebanyak 17 angka dia ciptakan pada dua kuarter awal. Batam yang pada November mendatang berusia 33 tahun tersebut masih membuktikan diri sebagai salah satu shooter terbaik Indonesia.
"Bermain basket itu jangan setengah-setengah. Meski sudah tua, passion saya masih ada di basket. Dulu ada jargon I Love This Game itu betul. Harus benar-benar mencintai permainan," tegasnya.
Story Provided by Jawa Pos
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar