About Us

Rabu, 16 Oktober 2013

CLS Makin Siap Juara

 
 
Punya Backcourt Terbaik di Indonesia, Hari Ini Tryout ke Korsel
SURABAYA - CLS Knights Surabaya melakukan gebrakan penting sebelum musim pertama Speedy NBL Indonesia 2013-2014 bergulir. Runner-up Speedy NBL Indonesia Preseason Tournament 2013 tersebut sukses mengikat salah seorang point guard terbaik Indonesia Mario Wuysang.

Sejatinya CLS memiliki stok point guard menumpuk. Di sana ada top steal musim lalu Dimaz Muharri. Ada pula pemain muda berbakat AA Ngurah Wisnu, rookie hebat Arif Hidayat, dan playmaker senior Agung Sunarko.

Di sisi lain, CLS sejatinya masih belum mantap di posisi big man. Hanya kapten Dwi Haryoko yang betul-betul siap bertarung di level tertinggi.

Setelah kalah dengan margin sebelas poin (54-65) melawan Pelita Jaya-Energi MP Jakarta pada final preseason tournament 2013 lalu, CLS melakukan evaluasi. Kim Dong-won, pelatih baru CLS asal Korea Selatan, mengatakan bahwa timnya masih membutuhkan sosok point guard andal.

Memang, di preseason terlihat jelas bahwa CLS sangat bergantung kepada Dimaz. Apalagi, filosofi permainan Mr Kim -panggilan Kim Dong-won- ialah bermain cepat dengan double point guard. Artinya, sebanyak mungkin playmaker berkualitas sangat dibutuhkan oleh CLS.

Kombinasi Roe -panggilan Mario Wuysang- bersama Dimaz dan shooting guard Andrie Ekayana bakal membuat CLS memiliki salah satu barisan backcourt terbaik di Indonesia.

''Setelah preseason, kami ada diskusi. Manajemen bertanya, Mr Kim membutuhkan apa lagi. Salah satunya, memang point guard,'' ucap Christopher J. Tanuwidjaja, owner CLS, kemarin (12/10).

''Agak pusing sih (cari point guard bagus). Namun, tiba-tiba saja ada yang memberikan kabar bahwa Mario Wuysang free agent. Kami coba ngomong. Memang ada ketertarikan karena Mario pernah bekerja sama dengan Mr Kim (di Aspac Jakarta). Saya sendiri kaget, (prosesnya) cepat sekali,'' imbuh Chistopher.

Bergabungnya Mario membuat CLS semakin diperhitungkan sebagai kandidat kuat juara NBL Indonesia 2013-2014. Tiga musim sebelumnya Dwi Haryoko dkk memang gagal untuk menggamit gelar.

Asisten pelatih CLS Andre Yuwadi mengatakan, persiapan timnya semakin serius musim ini. Sore ini seluruh tim akan bertolak ke Korea Selatan untuk menjalani rangkaian uji coba. Di Negeri Ginseng -julukan Korsel- CLS akan menjalani lima sampai enam pertandingan hingga 23 Oktober mendatang.

''Mr Kim kan orang Korea dengan (mengusung) gaya main Korea yang dikombinasikan dengan gaya Indonesia. Dengan tryout ini, semoga kami lebih siap di NBL nanti,'' ucap Andre.

Andre mengatakan belum ingin berbicara soal Mario dulu. Namun, kehadiran pemain kelahiran Sidoarjo yang besar di Amerika Serikat itu akan membuat pola offense CLS semakin variatif.

''Dengan head coach baru, kami memang akan kembali melakukan pengenalan di antara pemain. Kami akan berfokus kepada chemistry. Sebab, di preseason, chemistry kami masih kurang,'' ucap Andre.

Mario sendiri tidak akan dibawa ke Korsel. Sebab, waktu antara tanda tangan kontrak dan rencana tim ke Korsel sangat mepet. Alhasil, Mario tidak bisa mendapat visa.

Di konfirmasi secara terpisah, Mario menolak memberikan banyak keterangan. ''Saya gembira bisa kembali ke NBL. Namun, saya belum bisa bicara banyak. Mungkin pekan depan saya bisa cerita,'' ucap mantan pemain Indonesia Warriors, Garuda Bandung, dan Aspac Jakarta itu. (nur/c4/ham)

Story Provided by Jawa Pos

Tidak ada komentar:

Posting Komentar