About Us

Kamis, 18 Agustus 2011

Tampil Luar Biasa, Pengalaman Berharga (Recap Turnamen Sritex Cup 2011)



Nuvo CLS Knights Raih Runner-up di Turnamen “Sritex Cup” Dengan Hanya Bermodal 2 Pemain Senior (Wijaya Saputra & Hendry “Jrink” Sudjana)

Nuvo CLS Knights kembali membukuhkan sebuah prestasi gemirlang di kancah perbola-basketan Nasional. Kali ini, Freddy Chen dkk berhasil mengukir prestasi dalam turnamen yang berlangsung di Kota Solo, “Sritex Cup” dengan membawa pulang gelar Runner-up (Peringkat 2).

Ini gelar kedua bagi Nuvo CLS Knights dalam musim ini (2011/2012) setelah berhasil menjuarai turnamen Internasional 4 negara “World Challenge” bulan Mei lalu. Dan kami tidak akan pernah berhenti untuk mengejar gelar-gelar selanjutnya,” Ungkap Wijaya Saputra, Captain tim Nuvo CLS Knights yang berlaga di “Sritex Cup”.

Berbeda dengan sebelumnya, kali ini gelar tersebut di persembahkan oleh para pemain muda binaan (Junior) dari Nuvo CLS Knights. Ya, dalam turnamen Sritex Cup tersebut ; tim Kebangaan kota Surabaya ini tampil dengan mayoritas pemain binaan (Junior) di tambah dengan 2(dua) pemain yang memiliki pengalaman bermain di ajang profesional (NBL Indonesia) Wijaya Saputra dan Hendry “Jrink”Sudjana.

Itu bisa di bilang sebuah pencapaian yang sangat membanggakan, ini karena kita tampil dengan kekuatan para pemain muda yang minim pengalaman bertanding, sehingga nak-anak dapat memetik sebuah pengalaman yang akan sangat berharga. Apalagi musuh-musuh yang di hadapi tidak bisa di pandang sebelah mata. Terlebih, karakter masing-masing lawan sangat berbeda satu dengan lain-nya.

Aspac Jakarta menurunkan skuad inti yang berlaga di level Profesional (Minus : Xaverius , Thoyib, Mario Gerungan, dan Vinton Nolland). Tim Sritex Solo sebagai tuan rumah di perkuat pemain-pemain senior (Ex-Bhineka) seperti Sandy Salomo, Wempy, Pek King Dhay, dan Lolik. Sedangkan tim yang berasal dari kota Bangka Belitung mayoritas di huni oleh pemain muda.

Dalam turnamen Sritex Cup itu, Nuvo CLS Knights berhasil menang atas 2 tim yakni Sritex Solo 94-67, dan PBS Bangka Belitung dengan Skor telak 87-47. Satu-satunya kekalahan yang di derita berasal dari tim profesional asal Jakarta yakni Aspac dgn skor 68-87.

Berani Bertarung Dengan Pemain Yang Lebih Berpengalaman

Berhadapan dengan para pemain senior yang lebih berpengalaman seperti Lolik dan King Dhay dikubu Sritex Solo, sama sekali tidak menciutkan nyali para punggawa muda Nuvo CLS Knights. Mereka terus menekan dari awal pertandingan, dan berhasil meningalkan jauh musuh-musuhnya.

Berhadapan dengan para pemain senior ini, sebenarnya punya motivasi sendiri. Mereka unggul di pengalaman, dan kita unggul di fisik, oleh karena itu kami terus berupaya menekan lawan dari awal ,“Ungkap Freddy Chen yang bertugas mengawal Lolik sang MVP NBL Indonesia 2010-2011.

Pengalaman yang tidak terlupakan ketika berhadapan dengan tim-tim senior ini adalah bagaimana para pemain senior tersebut memiliki trik-trik yang dapat membuat kita melakukan kesalahan seperti Foul atau juga poin bagi lawan,” Pendapat Ernest Koswara (SG) sebagai salah satu pemain yang akan bermain di level Profesional musim ini.

Kubu Sritex Solo sendiri sangat kaget dengan peforma dari anak-anak Junior Nuvo CLS Knights. Wempy mantan pemain Bhineka di era Kobatama mengatakan, “tidak nyangka tim junior kalian kayak gini, padahal jujur aja kita awalnya yakin dapat mengalahkan CLS Knights yang mayoritas di huni oleh pemain-pemain junior”.

Persulit Lawan Dengan Mayoritas Pemain Profesional

Ketika berhadapan dengan Aspac Jakarta, Nuvo CLS Knights sempat unggul di 2 quarter awal. Wisnu dkk sungguh merepotkan tim yang dihuni oleh pemain-pemain yang berlaga di level tertinggi basket Indonesia. Anak-anak Junior ini terlihat bersemangat untuk mengalahkan tim kuat asal Jakarta itu.

Sayang, memasuki akhir-akhir pertandingan, banyak sekali Call-call wasit yang merugikan. “Ini mengakibatkan mental anak-anak kurang pede dan tertekan atas kesalahan-kesalahan yang dilakukan. Dan saat tertekan itu, anak-anak tidak dapat mengendalikan tempo permainan. Memang mental para pemain muda kita belum siap,” pendapat Coach Risdianto Roeslan yang cukup kecewa atas kekalahan itu.

Ernest mengungkapkan bahwa, Ketika berhadapan dengan Aspac Jakarta yang merupakan tim profesional : Saya merasakan bagaimana penting-nya hal-hal kecil seperti, posisi defense, Box-out, dan rebound. Karena kesalahan kecil aja bisa menjadi fatal kalo tim lawan sebagus Aspac. Ini pengalaman berharga saya sebelum terjun di NBL Indonesia musim ini.

Di sisi lain, Managing Partner Nuvo CLS Knights Christopher Tanuwidjaja melihat hal yang berbeda dalam kekalahan ini. “Ada baiknya kita kalah dari Aspac meskipun saya cukup kecewa, agar para pemain yang notabene masih muda itu tidak cepat puas diri dengan bisa mengalahkan tim sekelas Aspac Jakarta”.

Beda Level

Beda Level permainan terlihat ketika berhadapan dengan PBS Bangka Belitung. Nuvo CLS Knights terlihat unggul jauh dari segi kualitas dan kuantitas. Dari awal Quarter sampai akhir, Para Ke-Satria asal Surabaya ini terus menekan lawan dan unggul dalam perolehan poin.

Beberapa kali para pemain muda jebolan DBL dan Popmie seperti Kristianto(IPH Surabaya), Andri(IPH Surabaya), dan Okky Ariesta (DBL All-Star) berhasil memporak-porandakan pertahanan PBS Babel. Akhirnya, Nuvo CLS Knights berhasil menutup pertandingan dengan kemenangan telak 87-47. Ini pertandingan terakhir selama berjuang 3 hari berturut-turut dalam turnamen “Sritex Cup” di Solo.


Keseluruhan, Anak-anak Junior ini tampil luar biasa di Solo. Melihat greget mereka selama di lapangan, seperti melihat sebuah tim masa depan Nuvo CLS Knights yang lebih baik di banding sekarang. Nuvo CLS Knights Surabaya memang salah satu tim yang punya sistem pembinaan yang rapi, beberapa pemain pilihan di rekrut dari level pelajar dan kemudian di bina hingga naik level profesional. Ini salah satu bukti pembinaan kita berjalan searah dengan tim profesional.

“Semua pemain muda bagus! Perkembangan mereka luar biasa dari sejak mereka bermain di kompetisi Libama, Pop Mie, dan DBL. Masing-masing Individu mampu menjalankan peranan yang di tugaskan dengan baik. Untuk beberapa pemain NBL yang debut maupun yang sudah di sana menunjukan permainan yang menjanjikan terutama Ernest dan Wewe. Kredit untuk Wijaya yang mampu menjadi Captain yang baik, Freddy juga mampu menjawab kesempatan yang di berikan dengan baik. Catatan positif untuk pemain masa depan Nuvo CLS Knights yaitu Kristianto Halim,” Ungkap Head Coach Nuvo CLS Knights Risdianto Roeslan yang akrab di sapa Cak Risdi.


Klasemen Akhir “Sritex Cup”14-16 Agustus 2011, di Solo :

  1. Aspac Jakarta ([3] Main--[3] Menang--[0] Kalah)

  2. Nuvo CLS Knights ([3] Main--[2] Menang--[1] Kalah)

  3. Sritex Solo ([3] Main--[1] Menang--[2] Kalah)

  4. PBS Bangka Belitung ([3] Main--[0] Menang--[3] Kalah)

Hasil Pertandingan di Turnamen Sritex Cup, 14-16 Agustus 2011 :

Game 1: Nuvo CLS Knights x Sritex Solo 94-67

Game 2: Nuvo CLS Knights x Aspac Jakarta 68-87

Game 3: Nuvo CLS Knights x PBS Bangka Belitung 87-47

Tidak ada komentar:

Posting Komentar