Beda Level, Mencari Pengalaman
Beberapa
pekan lalu, tepatnya pada tanggal 25 Maret-1 April 2012 tim asal Surabaya yakni CLS Knights
baru saja berpartisipasi dalam sebuah turnamen Internasional yang bernama
Sultan Azlan Shah Cup, yang berlangsung di kota Ipoh, Malaysia.
CLS Knights merupakan satu-satunya tim wakil dari Indonesia, di ikuti oleh beberapa tim dari manca-negara seperti, Gold Coast Australia, Xia-Men China, FEU Filipina, Royal Thai Navy Thailand, Norman University Taiwan, Perak Selection Malaysia sebagai tuan rumah dan satu tim dari Singapura.
CLS Knights merupakan satu-satunya tim wakil dari Indonesia, di ikuti oleh beberapa tim dari manca-negara seperti, Gold Coast Australia, Xia-Men China, FEU Filipina, Royal Thai Navy Thailand, Norman University Taiwan, Perak Selection Malaysia sebagai tuan rumah dan satu tim dari Singapura.
Berhubung,
jadwal turnamen Sultan Azlan Shah Cup bersamaan dengan di bergulirnya NBL
Indonesia musim 2011/2012, kesempatan untuk tampil di turnamen Internasional
tersebut di berikan kepada para pemain Junior dari CLS Knights.
Tim
yang berangkat itu di isi oleh sederetan para atlit-atlit muda yang sedang
mengikuti program pembinaan di CLS untuk di persiapkan menjadi atlit
profesional kedepan-nya. Selain itu, ada
beberapa pemain tambahan yang berasal dari tim Mahasiswa ITHB (Juara Liga
Mahasiswa 2011) seperti, Januar, Kaleb Ramot, dll.
Sultan
Azlan Shah Cup ini mengunakan sistem Setengah Kompetisi, dimana di bagi menjadi
2 pool. Tim CLS Jr sendiri berada satu
pool dengan FEU Filipina, Xiamen China, dan Thailand. Dari 3 pertandingan yang di jalananin di
penyisihan grup, Wisnu dkk harus menelan 3 kekalahan. Di game pembuka, tim Junior kita harus
mengakui keunggulan pengalaman dari tim Thailand 75-81,
Kedua berhadapan dengan tim yang berasal dari negara yang merajai bola
basket di Asean : Filipina 30-87
, dan terakhir dari tim Xiamen China 52-69. Dan akhirnya Xiamen China berhasil menjuarai turnamen
itu dengan mengalahkan FEU Filipina di partai puncak dengan skor 90-64. Di peringkat ketiga ada Gold Coast Australia
yang berhasil mengalahkan Norman University Taiwan 103-87 di perebutan tempat
3/4.
Harus
di akui, bahwa level turnamen Internasional tersebut di peruntukan bagi tim
senior kita, karena lawan-lawan yang ikut berpartisipasi memang selevel dengan
tim-tim NBL, bahkan ada yang di atas rata-rata tim NBL. Seperti, tim dari Malaysia yang mengunakan 2
pemain asing (Import), Singapura yang
menurunkan tim nasional-nya, dan Thailand yang memakai beberapa pemain
nasional. Sedangkan tim dari China dan
Australia, menurunkan tim yang sama seperti L.A World Challenge 2011 lalu di
Surabaya ditambah dengan beberapa pemain yang lebih bagus.
Lawan
terberat yang di rasakan oleh para pemain di saat mengikuti turnamen itu adalah
ketika berhadapan dengan tim asal Filipina.
Tim Filipina itu sebenarnya adalah kumpulan para pemain muda yang
berlaga di kompetisi mahasiswa. “Fundamental mereka bagus sekali, dan mainnya
keras,”pendapat Wisnu Saputra. Tim CLS
Knights Junior yang kali ini di arsiteki oleh Andre Yuwadi, berhasil mencuri 1
kemenangan ketika berhadapan dengan tim Singapura dengan skor 67-53 dalam perebutan posisi
7/8. Kemenangan itu sangat mengembirakan
para pemain, karena lawan yang di hadapi adalah kumpulan para pemain Nasional
dari negara Singapura.
Keseluruhan,
kemenangan atas Singapura dan perlawanan yang kuat kepada tim-tim lain itu sudah
kebanggaan bagi tim CLS Junior. Tujuan
utama kita tentu mencari sebuah pengalaman berharga di ajang-ajang
internasional.
“Pokok-nya
banyak sekali pengalaman-pengalaman yang bisa di dapat dari Malaysia. Salah satunya yang aku petik itu belajar
untuk konsisten tiap pertandingan.
Karena aku merasa pada saat tanding kadang bagus, kadang jelek,” Kata
Wisnu Saputra. Konsisten itu butuh
proses, jadi harus latihan yang giat dan bagus.
Terus satu lagi yang menjadi perhatian yaitu teknik fundamental basket yang
sangat penting,” tambahnya.
Pemuda Asal Lombok dan Anak Polisi Bikin
Kaget 5 Negara
Selama
perlehatan turnamen Sultan Azhah Cup di Malaysia itu, seorang pemain dari CLS
Knights Junior berhasil tampil luar biasa dengan mencetak 41points dalam 1
pertandingan. Tepatnya, ketika
berhadapan dengan tim asal Thailand Royal Thai Navy. Dia adalah Wisnu
Saputra, pemuda asal Lombok (NTT) itu berhasil berkali-kali menceploskan
tembakan-tembakan 3pts ke pertahanan tim Thailand.
Pemain
yang di besarkan dalam keluarga yang sangat dekat dengan dunia Militer, dimana
Ayah dari Wisnu merupakan seorang Polisi. Sebelum memutuskan untuk fokus di
dunia basket, Wisnu pernah mengikuti sebuah test Akpol (Akademi Polisi).
Sehingga, malam itu seorang Wisnu membuat pusing tim Thailand yang saat itu di
wakilkan oleh para pemain dari angkatan laut.
Seolah-olah para pemain tim Thailand itu di buat mabuk kepayang oleh
seorang anak dari Polisi Indonesia.
Begitu
berhadapan dengan FEU Filipina, pemuda dengan postur 175cm itu langsung menarik
perhatian tim lawan. Mulai dari awal
sampai selesai pertandingan, Wisnu di Box-in-One. Di jaga sangat ketat dan tidak di biarkan
untuk berkembang. Dalam game ketiga yang
berjumpa dengan Xiamen China, kembali lagi Wisnu menjadi pendulang poin
tertinggi untuk tim-nya. Padahal lawan
yang di hadapi memiliki postur tubuh yang lebih besar dan tinggi-tinggi.
Penampilan
yang Spektakuler itu setidaknya telah membuat beberapa negara kaget luar
biasa. Gold Coast, FEU Filipina, dan
Malaysia sedikit menunjukan ketertarikan mereka terhadap pemuda tersebut.
Mengenai
peforma tersebut, Wisnu mengungkapkan “Saya tidak memikirkan berapa poin pun
yang saya cetak untuk tim, bagi saya yang terpenting adalah tampil maksimal dan
membawa tim untuk meraih kemenangan. Itu
saja!”.
(rntj)