Dwi mengalami cedera parah, yakni patah tulang betis (fibula) ka nan. Cedera itu didapatkan saat kapten baru CLS tersebut salah mendarat karena bertabrakan dengan power forward Pelita Jaya Esia Jakarta Ponsianus Nyoman Indrawan di final preseason tournament (21/10).
Absennya Dwi membuat manajemen CLS bergerak cepat. General Manager CLS Risdianto Roeslan lantas merekrut center bertinggi 205 sentimeter Riky Somantri. Selama dua musim NBL Indonesia, nama Riky memang tak pernah terdengar. Namun, pemain 27 tahun tersebut pernah memperkuat Garuda Bandung dan Satria Muda Britama Jakarta.
Bos CLS Christopher Tanuwidjaja memercayakan perekrutan Riky sepenuhnya kepada Risdi –panggilan Risdianto Roeslan. Namun, Itop –panggilan Christopher Tanuwidjaja– mengatakan bahwa Riky mungkin tidak banyak bermain pada seri I.
Sebab, kondisi fisiknya belum siap untuk bertarung di kasta tertinggi basket nasional ini. ''Konsentrasi kami sekarang adalah membenahi kondisi fisiknya. Mungkin di seri II dia akan lebih siap,'' ucap Itop kemarin.
Selain menambah pemain, CLS memperkuat komposisi di staf kepelatihan. CLS merekrut asisten pelatih baru asal Filipina yang bernama Mari Visrael Ramos Valencia. Tugas mantan asisten pelatih Pure foods di Liga Profesional Filipina (PBA) itu adalah meningkatkan individual skill pemain CLS.
Vis sangat antusias untuk memulai tugasnya bersama CLS. Selain menjadi asisten pelatih CLS, dia ditunjuk sebagai head coach juara bertahan WNBL Indonesia Surabaya Fever. (nur/c8/ang)
Story Provided by Jawa Pos
Tidak ada komentar:
Posting Komentar