About Us

Jumat, 23 November 2012

CLS Antiklimaks, PJ Juara

 

Pertandingan CLS Knights Good Day Surabaya melawan Pelita Jaya (PJ) Esia Jakarta di DBL Arena tadi malam memang “hanya” final Speedy NBL Indonesia Preseason Tournament 2012. Namun, bagaimana atmosfer pertandingan dan kengototan kedua tim untuk merebut kemenangan, membuat laga yang disaksikan sekitar 5.000 penonton itu layaknya grand final saja. Melalui perjuangan keras, PJ akhirnya keluar sebagai juara dengan kemenangan 79-56.

Kekalahan CLS dengan marjin jauh 23 poin cukup mengejutkan. Sebab sehari sebelumnya, CLS justru tampil gila menghentikan Dell Aspac Jakarta. Aspac adalah tim yang mengalahkan PJ pada fase penyisihan grup melalui overtime.

Tanda-tanda kemenangan PJ sudah tampak dari awal pertandingan saat tembakan shooter-shooter berkali-kali masuk. Pada kuarter pertama saja, Andy ”Batam” Poedjakesuma sudah memasukkan tiga dari empat tembakan tiga angka. Pada 10 menit pertama pertandingan, batam sudah menyumbangkan sebelas poin untuk membawa PJ unggul 26-10.

Selanjutnya, tidak sekali pun CLS menyalip perolehan poin PJ. Fans CLS yang mendominasi DBL Arena pun mulai terdiam di tengah pertandingan.

Beban CLS memang berat dalam laga kemarin. Selain menghadapi permainan PJ yang super prima, CLS kehilangan Dwi Haryoko saat kuarter kedua masih menyisakan delapan menit lebih.
Dwi mengalami cedera patah tulang betis kanan karena salah jatuh akibat bertabrakan dengan forward PJ Ponsianus Nyoman Indrawan. Dwi pun langsung dilarikan ke rumah sakit.

Tanpa Dwi, pertahanan CLS makin mudah ditembus. CLS semakin sulit bangkit karena shooter mereka juga melempem. Sampai kuarter ketiga, CLS tidak sekalipun mampu mencetak poin dari 13 kali percobaan tembakan tiga angka. Secara keseluruhan, field goal CLS sangat rendah, hanya 28 persen. Sedangkan prosentase tiga poinnya hanya mencapai 10 persen.

”Saya tidak tahu apa yang terjadi. Banyak sekali kesempatan, tapi tidak masuk. Ada apa dengan ringnya? Dengan field goal seperti itu, bagaimana kami bisa menang,” kata pelatih CLS Eduard ”Dong” Santos Vergeire.

”Kehilangan Dwi juga berpengaruh besar. Dia adalah pemain penting kami. Kekalahan ini akan membuat kami bekerja lebih keras untuk menghadapi musim reguler nanti,” imbuh pelatih asal Filipina tersebut.
Merebut gelar juara untuk kali pertama di ajang NBL membuat PJ larut dalam suka cita. Beberapa pemain bahkan menangis menahan rasa haru. Batam dan Ary Chandra, bintang kemenangan PJ dengan sumbangan 23 dan 24 poin, menjadi salah satu pemain paling bahagia.

”Sudah lama kami tidak bermain di final. Empat tahun terakhir, baru kali ini saya juara. Namun, kami bermain lepas, nggak ada beban. Just play saja. Kemenangan ini adalah jasa besar coach Nath yang memberikan motivasi besar pada pemain,” kata Batam.

Sementara itu, Coach Nath tidak kalah girang dengan kemenangan itu. Namun, bagi dia, kemenangan kemarin hanyalah awal dari perjalanan panjang PJ untuk meraih gelar demi gelar di NBL Indonesia.

Setelah memutus rantai selalu mentok di semifinal, Coach Nath yakin PJ akan menjadi juara. ”Hari ini, Tuhan menakdirkan PJ menang. Anak-anak enjoy bermain dan lebih termotivasi untuk menang,” kata pelatih kelahiran Filipina berkebangsaan Amerika Serikat tersebut.

Setelah Preseason Tournament, NBL Indonesia memasuki musim reguler yang dimulai di Seri I Bandung pada 24 November sampai 2 Desember mendatang. Kalau preseason tournament saja sudah demikian seru, musim reguler bahkan championship series nanti akan makin seru.

Sumber : nblindonesia.com (Jawapos Group)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar