SURABAYA - Eduard Santos Vergeire harus membayar mahal kegagalannya mengantarkan CLS Knights menjadi juara NBL Indonesia 2012-2013. Kemarin (30/7) tim basket kebanggaan Surabaya itu mengumumkan tidak akan menggunakan lagi tenaga pelatih asal Filipina tersebut di NBL musim 2013-2014.
Sebagai ganti, CLS mengontrak pelatih asal Korea Selatan Kim Dong-wong. Pelatih yang akrab disapa Mr Kim itu dikontrak CLS selama setahun.
''Ya, sudah resmi. Kami sekarang mengurus izin kerjanya,'' kata General Manajer CLS Ferry.
Keputusan CLS merekrut pelatih baru untuk musim 2013-2014 melanjutkan tradisi mereka mendatangkan coach baru setiap pergantian musim. Mr Kim akan menjadi pelatih keempat CLS di musim keempat NBL.
Pada musim 2010-2011, CLS ditangani Wan Amran. Semusim berikutnya Risdianto Roeslan menggantikan Amran yang hengkang ke Garuda Kukar Bandung. Musim lalu CLS diarsiteki Coach Dong -panggilan Eduard Santos Vergeire.
Ferry mengungkapkan, pergantian pelatih dilakukan karena Coach Dong gagal memenuhi target manajemen, yakni juara. Prestasi CLS juga stagnan. Coach Dong hanya mampu membawa CLS finis di peringkat keempat klasemen musim reguler 2012-2013, hanya naik satu tingkat dari musim sebelumnya.
Sejatinya, Coach Dong dikontrak CLS dua tahun. Namun, CLS memiliki opsi untuk me-review kontrak Coach Dong jika tidak mencapai target yang dibebankan. ''Saya kira Mr Kim akan cocok dengan karakter CLS. Dan saya berharap, dia bisa memenuhi target CLS, yakni menjadi juara,'' tegas Ferry.
Mr Kim bukan nama asing bagi CLS. Pada musim 2010-2011, dia pernah menjadi technical advisor, mendampingi Wan Amran. Dia juga pernah diisukan bakal menjadi pelatih pengganti Amran pada 2011. Namun, akhirnya batal. Jauh sebelumnya, pada awal 1990-an, Mr Kim sudah berkiprah di Indonesia dengan menjadi pelatih Aspac Jakarta.
Pemain senior CLS Andrie Ekayana mengatakan sangat antusias dengan kehadiran Mr Kim. Pemain berusia 31 tahun tersebut menuturkan bahwa Mr Kim adalah pelatih yang sangat detail dalam pola defense maupun offense.
Yayan -panggilan Ekayana- pernah merasakan tangan dingin Mr Kim saat berbaju Aspac Jakarta pada 2006. Sebelumnya, pada akhir 1990-an, Yayan juga sempat dilatih Mr Kim ketika berada di tim junior Bimasakti Nikko Steel Malang. ''Saya berharap, Mr Kim bisa menyatukan kami sebagai sebuah kesatuan dalam tim,'' tandas pemain kelahiran Malang itu. (nur/c4/ang)