About Us

Jumat, 23 November 2012

CLS Rekrut Center Baru


 
CLS Knights Good Day Surabaya mengalami kehilangan besar menjelang seri I Speedy NBL Indonesia 2012–2013 di Bandung pada 24 November–2 Desember mendatang. Pemain yang diplot sebagai center utama Dwi Haryoko dipastikan absen sepanjang musim ini.

Dwi mengalami cedera parah, yakni patah tulang betis (fibula) ka nan. Cedera itu didapatkan saat kapten baru CLS tersebut salah mendarat karena bertabrakan dengan power forward Pelita Jaya Esia Jakarta Ponsianus Nyoman Indrawan di final preseason tournament (21/10).

Absennya Dwi membuat manajemen CLS bergerak cepat. General Manager CLS Risdianto Roeslan lantas merekrut center bertinggi 205 sentimeter Riky Somantri. Selama dua musim NBL Indonesia, nama Riky memang tak pernah terdengar. Namun, pemain 27 tahun tersebut pernah memperkuat Garuda Bandung dan Satria Muda Britama Jakarta.

Bos CLS Christopher Tanuwidjaja memercayakan perekrutan Riky sepenuhnya kepada Risdi –panggilan Risdianto Roeslan. Namun, Itop –panggilan Christopher Tanuwidjaja– mengatakan bahwa Riky mungkin tidak banyak bermain pada seri I.

Sebab, kondisi fisiknya belum siap untuk bertarung di kasta tertinggi basket nasional ini. ''Konsentrasi kami sekarang adalah membenahi kondisi fisiknya. Mungkin di seri II dia akan lebih siap,'' ucap Itop kemarin.
Selain menambah pemain, CLS memperkuat komposisi di staf kepelatihan. CLS merekrut asisten pelatih baru asal Filipina yang bernama Mari Visrael Ramos Valencia. Tugas mantan asisten pelatih Pure foods di Liga Profesional Filipina (PBA) itu adalah meningkatkan individual skill pemain CLS.

Vis sangat antusias untuk memulai tugasnya bersama CLS. Selain menjadi asisten pelatih CLS, dia ditunjuk sebagai head coach juara bertahan WNBL Indonesia Surabaya Fever. (nur/c8/ang)
Story Provided by Jawa Pos

Vis Valencia, Asisten Pelatih Baru CLS Knights Surabaya

Lulusan Cambridge yang Juga Pengusaha Konstruksi
CLS Knights Surabaya memang kehilangan big man utama Dwi Haryoko. Namun, CLS mendapatkan pengganti yang tidak kalah berharga. Bukan pemain, melainkan asisten pelatih baru dari Filipina bernama Vis Valencia.
---
KEKALAHAN telak CLS Knights Surabaya dari Pelita Jaya Esia Jakarta dalam final Preseason Tournament Speedy NBL Indonesia dengan skor 79-56 pada 21 Oktober lalu di DBL Arena meninggalkan kesedihan mendalam bagi seluruh komponen tim. Kekalahan tersebut membuat jajaran manajemen, pelatih, dan pemain sadar bahwa menjadi juara di kasta tertinggi basket nasional ini sangat tidak mudah.

Kondisi semakin tidak mengenakkan karena CLS tidak akan diperkuat
big man utama Dwi Haryoko. Dia cedera patah tulang fibula kanan. Sampai musim ini berakhir, Dwi belum bisa tampil.

Memang, CLS merekrut
big man baru bertinggi badan 205 sentimeter Riky Somantri. Tetapi, Riky bukanlah produk siap pakai. Tiga tahun tidak bermain di level teratas membuat kemampuan Riky, terutama kondisi fisiknya, tereduksi. "Mungkin (fisik saya) masih 50 persen," kata Riky ketika ditemui saat launching CLS di GOR Kertajaya semalam (22/11).

Tanpa Dwi, setelah
preseason, CLS merekrut komponen baru di staf kepelatihan. Namanya, Mari Visrael Ramos Valencia. Vis -panggilannya- berasal dari Manila, Filipina. Pelatih CLS saat ini Eduard Santos Vergeire mengajak pria kelahiran 1 Agustus 1980 tersebut untuk bergabung.

Tugas Vis di CLS adalah meningkatkan
skill individual para pemain. Meski masih muda, Vis sejatinya sudah makan asam garam di dunia kepelatihan Filipina. Salah satunya, menjadi asisten pelatih di Pure Foods, anggota liga paling elite di Filipina PBA. Vis juga pernah menjadi pelatih kepala Adamson University yang berkompetisi di liga universitas paling bergengsi Filipina, UAAP.

Coach Dong -panggilan Eduard Santos Vergeire- mengaku sangat terbantu dengan kehadiran Vis. Dia menyebutkan, setidaknya ada dua pemainnya yang berkembang sangat pesat. Yakni Herman "Wewe" Lo dan Tony Agus.


"Wewe sekarang sangat agresif, sedangkan Tony tidak hanya mampu menembak tiga angka. Permainan
post up-nya juga berkembang. Dwi memang tak tergantikan. Namun, keduanya mungkin bisa menutup lubang itu," ucap Coach Dong.

Vis mengatakan sangat terkesan dengan spirit pemain-pemain CLS. Dia menuturkan, program latihannya direspons dengan sangat baik oleh pemain.


Vis sendiri sangat menyukai tantangan. Karena itulah, saat Coach Dong mengajaknya ke Surabaya, dia langsung mengiyakan. Apalagi musim basket di Filipina masih
off.

Tugas Vis di Surabaya tidak hanya membantu CLS. Dia juga menjadi pelatih kepala Surabaya Emdee Fever, juara bertahan WNBL Indonesia. "Saya ingin membantu Coach Dong untuk mengeluarkan semua potensi pemain. Nyatanya, pemain CLS sangat pandai. Mereka amat potensial," paparnya.


Sejatinya basket bukan satu-satunya dunia Vis. Sebelumnya, pada 1998-2001, dia kuliah jurusan ekonomi di salah satu universitas paling top dunia, University of Cambridge, Inggris. Untuk menyalurkan ilmunya, di Filipina Vis menjalankan perusahaan yang bergerak di bidang konstruksi.


"Ada partner yang menjalankannya, jadi saya tidak khawatir. Sekarang fokus saya basket," ucap Vis lantas tersenyum.


Di CLS dan Fever, Vis berjanji memberikan yang terbaik. Dia pun ingin membantu dua tim kebanggaan Surabaya itu untuk menjadi juara musim ini
. (*/c13/ang)
Story Provided by Jawa Pos

CLS Antiklimaks, PJ Juara

 

Pertandingan CLS Knights Good Day Surabaya melawan Pelita Jaya (PJ) Esia Jakarta di DBL Arena tadi malam memang “hanya” final Speedy NBL Indonesia Preseason Tournament 2012. Namun, bagaimana atmosfer pertandingan dan kengototan kedua tim untuk merebut kemenangan, membuat laga yang disaksikan sekitar 5.000 penonton itu layaknya grand final saja. Melalui perjuangan keras, PJ akhirnya keluar sebagai juara dengan kemenangan 79-56.

Kekalahan CLS dengan marjin jauh 23 poin cukup mengejutkan. Sebab sehari sebelumnya, CLS justru tampil gila menghentikan Dell Aspac Jakarta. Aspac adalah tim yang mengalahkan PJ pada fase penyisihan grup melalui overtime.

Tanda-tanda kemenangan PJ sudah tampak dari awal pertandingan saat tembakan shooter-shooter berkali-kali masuk. Pada kuarter pertama saja, Andy ”Batam” Poedjakesuma sudah memasukkan tiga dari empat tembakan tiga angka. Pada 10 menit pertama pertandingan, batam sudah menyumbangkan sebelas poin untuk membawa PJ unggul 26-10.

Selanjutnya, tidak sekali pun CLS menyalip perolehan poin PJ. Fans CLS yang mendominasi DBL Arena pun mulai terdiam di tengah pertandingan.

Beban CLS memang berat dalam laga kemarin. Selain menghadapi permainan PJ yang super prima, CLS kehilangan Dwi Haryoko saat kuarter kedua masih menyisakan delapan menit lebih.
Dwi mengalami cedera patah tulang betis kanan karena salah jatuh akibat bertabrakan dengan forward PJ Ponsianus Nyoman Indrawan. Dwi pun langsung dilarikan ke rumah sakit.

Tanpa Dwi, pertahanan CLS makin mudah ditembus. CLS semakin sulit bangkit karena shooter mereka juga melempem. Sampai kuarter ketiga, CLS tidak sekalipun mampu mencetak poin dari 13 kali percobaan tembakan tiga angka. Secara keseluruhan, field goal CLS sangat rendah, hanya 28 persen. Sedangkan prosentase tiga poinnya hanya mencapai 10 persen.

”Saya tidak tahu apa yang terjadi. Banyak sekali kesempatan, tapi tidak masuk. Ada apa dengan ringnya? Dengan field goal seperti itu, bagaimana kami bisa menang,” kata pelatih CLS Eduard ”Dong” Santos Vergeire.

”Kehilangan Dwi juga berpengaruh besar. Dia adalah pemain penting kami. Kekalahan ini akan membuat kami bekerja lebih keras untuk menghadapi musim reguler nanti,” imbuh pelatih asal Filipina tersebut.
Merebut gelar juara untuk kali pertama di ajang NBL membuat PJ larut dalam suka cita. Beberapa pemain bahkan menangis menahan rasa haru. Batam dan Ary Chandra, bintang kemenangan PJ dengan sumbangan 23 dan 24 poin, menjadi salah satu pemain paling bahagia.

”Sudah lama kami tidak bermain di final. Empat tahun terakhir, baru kali ini saya juara. Namun, kami bermain lepas, nggak ada beban. Just play saja. Kemenangan ini adalah jasa besar coach Nath yang memberikan motivasi besar pada pemain,” kata Batam.

Sementara itu, Coach Nath tidak kalah girang dengan kemenangan itu. Namun, bagi dia, kemenangan kemarin hanyalah awal dari perjalanan panjang PJ untuk meraih gelar demi gelar di NBL Indonesia.

Setelah memutus rantai selalu mentok di semifinal, Coach Nath yakin PJ akan menjadi juara. ”Hari ini, Tuhan menakdirkan PJ menang. Anak-anak enjoy bermain dan lebih termotivasi untuk menang,” kata pelatih kelahiran Filipina berkebangsaan Amerika Serikat tersebut.

Setelah Preseason Tournament, NBL Indonesia memasuki musim reguler yang dimulai di Seri I Bandung pada 24 November sampai 2 Desember mendatang. Kalau preseason tournament saja sudah demikian seru, musim reguler bahkan championship series nanti akan makin seru.

Sumber : nblindonesia.com (Jawapos Group)